Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Kolaka Utara

Ketua BAZNAS Kolaka Utara Dorong Sinergi dengan BKKBN untuk Cegah Stunting di Batu Putih

31/10/2025 | Hisbullah, S.Pd., M.Pd (Kabid Humas BAZNAS Kolaka Utara)

Kolaka Utara, Sultra — Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kolaka Utara, Ajmal Arif, Lc., S.HI., MH, menghadiri kegiatan Rapat Konsultasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kolaka Utara di Aula Kantor Kecamatan Batu Putih, Jumat (31/10/2025).

Kegiatan tersebut menjadi ajang sinergi lintas sektor dalam memperkuat pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. Dalam rapat itu, berbagai pihak terlibat aktif, mulai dari unsur Forkopimda, OPD, Camat Batu Putih, kepala desa se-Kecamatan Batu Putih, Kepala Puskesmas, Kapolsek Batu Putih, hingga tokoh masyarakat dan kader kesehatan.

Kolaborasi Lintas Sektor

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Kolaka Utara Ajmal Arif menekankan pentingnya kolaborasi antara BKKBN dan lembaga amil zakat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Menurutnya, lembaga zakat dapat memainkan peran strategis dalam mendukung kebutuhan gizi dan pemberdayaan ekonomi keluarga berisiko stunting.

 “Sinergi antara BAZNAS dan BKKBN bisa menjadi solusi konkret dalam menekan angka stunting. Melalui dana zakat, kita dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar gizi dan pemberdayaan keluarga yang membutuhkan,” ujar Ajmal.

Paparan Program “Genting”

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kolaka Utara, Hj. Rayani, S.P., memaparkan secara rinci pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini merupakan gerakan berbasis komunitas yang melibatkan individu, kelompok, perusahaan, dan pemerintah daerah sebagai “orang tua asuh” bagi keluarga berisiko stunting.

Dari data DPPKB, jumlah balita stunting di Kecamatan Batu Putih mencapai 23 anak atau sekitar 4 persen. Menurut Hj. Rayani, angka tersebut masih tergolong tinggi sehingga memerlukan langkah cepat dan kolaboratif.

 “Kami mengajak semua pihak—baik tokoh masyarakat, pelaku usaha, maupun perangkat pemerintahan—untuk ikut menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Dengan keterlibatan bersama, kita bisa menciptakan generasi sehat, cerdas, dan kuat,” ujar Hj. Rayani.

 Fokus Pendampingan Keluarga

Ia menambahkan, sasaran utama program ini mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah usia dua tahun (baduta). Bantuan diberikan dalam bentuk nutrisi dan non-nutrisi, termasuk peningkatan akses air bersih, edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin, serta peningkatan kapasitas ekonomi keluarga.

“Pencegahan stunting tidak cukup dengan bantuan gizi saja. Edukasi dan pendampingan berkelanjutan kepada keluarga juga sangat penting agar anak-anak kita tumbuh optimal,” tambahnya.

 Penyaluran Bantuan Nutrisi

Sebagai Bentuk nyata dukungan terhadap gerakan ini, Tim TPPS Kolaka Utara turut menyalurkan bantuan nutrisi berupa susu UHT dari PT Nipper Pratama Inforindo kepada enam keluarga berisiko stunting di Kecamatan Batu Putih. Bantuan tersebut diberikan berdasarkan rekomendasi ahli gizi RSUD Jafar Harun Lasusua.

Kegiatan ditutup dengan harapan bersama agar program “Genting” dapat menjadi gerakan berkelanjutan di seluruh wilayah Kolaka Utara.

 “Dengan keterlibatan semua elemen masyarakat, kita optimistis Kolaka Utara bisa terbebas dari stunting dan melahirkan generasi unggul di masa depan,” pungkas Hj. Rayani.

KABUPATEN KOLAKA UTARA

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12